OBLIGATE BURROWER HIGH HUMID CARESHEET

03 Januari 2017           By : MINGCU           Tags: ornithoctonus, selenocosmia, orphnaecus, phlogiellus, cyriopagopus


  • Nama Latin: phlogiellus 
    Size: 5 cm maks

Asal: Jawa
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

  • Nama Latin: selenocosmia javanensis 
    Size: 15 cm maks

Asal: Jawa
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: selenocosmia javanensis  sumatrana
    Size: 15 cm maks

Asal: Sumatra
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: Ornithocthonus sp. Orange fringe
    Size: 15 cm maks

Asal: Kalimantan
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: Selenocosmia Arndsti
    Size: 15 cm maks

Asal: Papua
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: Selenocosmia Effera
    Size: 15 cm maks

Asal: Papua
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: Orphnaecus dicromatus
    Size: 15 cm maks

Asal: Papua
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 70-80%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: Ornithocthonus sp. Aureotibialis

Size: 15 cm maks

Asal: Thailand
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 65-70%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

  • Nama Latin: Cyriopagopus Lividum

Size: 15 cm maks

Asal: Thailand
Tipe: Obligate burrower (tinggal di substrate/ media (cocopeat biasanya), tidak dapat tanpa burrow. Jadi biarkan dia menggali substrate/ media (cocopeat biasanya), jangan dicegah)
Kelembapan: 65-70%. Tanpa menggunakan hygrometer (karena tidak akurat). Pakai feeling saja dan ikuti petunjuk saya soal cocopeatnya)

 

 

 


Kandang: panjang 2 x leg span, lebar 2 x leg span, tinggi 4 x leg span. Kandang tidak terlalu banyak ventilasinya agar kelembapan tetap 70-80%

Kedalaman substrate/ media: minimal 2 x leg span. Kalau bisa 3 atau 4 x leg span lebih baik. Ketebalan substrate/ media adalah vital bagi kelangsungan hidup para obligate burrower dengan kelembapan yang tinggi.

Perlakuan Cocopeat: Jika cocopeat kering, maka basahin seluruhnya, lalu peras sampai tidak menetes air. Lalu pakai.  Maka kelembapan sudah 70-80%. Jika cocopeat sudah lembab maka tinggal pakai saja. Cocopeat jangan sampai becek, jika becek akan menyebabkan tarantula sakit lalu mati. Jika terlalu kering maka akan menyebabkan tarantula dehidrasi.
HUMIDITY: Dalam pemeliharaannya, jika cocopeat sudah mengering, maka dapat di spray/misting / siram secukupnya. Biasanya saya siram 1/2 dari luas kandang agar kalau kebanyakan tidak terlalu becek. Namun jika masih lembab spray saja sedikit.
ingat, jangan siram berlebihan sampai becek namun jangan sampai cocopeat kering kerontang, todak akan kuat dehidrasi.  Jika cocopeat masih basah / lembab, maka tidak diperbolehkan disiram. Biasanya misting/spray sminggu skali ini untuk memberi minum juga.

 

Jika cocopeat tidak ada, dan sifatnya darurat, dapat digantikan oleh tissue tanpa parfum yang dilembabkan tapi ini hanya dapat sementara saja, tidak dapat terus menerus. Atau digantikan oleh media tanah tanpa pupuk. Tapi prosesnya lebih rumit karena harus direbus dahulu, didinginkan, lalu diperas sampai tidak netes air. Media tanah dikhawatirkan mengandung nematoda di dalamnya, sehingga harus sterilisasi terlebih dahulu (Jika tarantula sampai terkena nematoda, 100% mati).

Ventilasi: Ventilasi sedikit saja diletakkan di beberapa lokasi yang berbeda agar udara tetap lancar mengalir. Semakin lebar ventilasi, semakin kering kelembapan udaranya

Pakan:

Untuk semua tarantula yang baru datang, kasih makan 3 hari atau 1 minggu sejak datang. Kasih istirahat dulu, masih jetlag, bukan hari pertama datang dikasih makan. Kasih minum, spray di dinding sedikit bikin water bubble (tetesan air).
 
 
Untuk ukuran 1-3 cm: Ulat hongkong potong kpalanya 3mm, kasih kpala aja. 1 mg 1x 1 ulhong. Atau bayi jangkrik dan bayi kecoak yang tidak lebih besar dari ukuran abdomen / perutnya. Atau bisa juga larva semut jepang yang agak besar.
 
Atau
 
Untuk 3- 5 cm: ulat hongkong 1 ekor. Dipencet pinset leher dan perutnya 1x sampai tidak dapat jalan tapi kaki masih bisa bergerak. Bukan sampai mati. Atau bisa juga jangkrik ukuran 1cm kurang. Atau kecoak seukuran 1 cm, biasanya blatta lateralis atau dubia, atau kecoak lain yang seukuran itu.
 
Atau 
 
Untuk 4 cm sampai dewasa: Lebih gampang pake jangkrik ato kecoak yg tidak  lebih besar dari ukuran abdomen tartulnya
 
Tartul lebih suka makanan yg gerak daripada yg ga gerak. Kerasa di setae (google kalo ga tau) dan webbingnya sehingga dia tau ada mangsa.
 
Semua makanan harus hasil ternak bukan liar untuk mencegah terjangkit parasit atau pestisida.
 
Jika tidak dimakan setelah 1 malam, makanan angkat, coba/beri lagi  3 hari - 1 minggu kemudian.
 
Jika makanan dimakan, sisa makanan diangkat memakai pinset mencegah jamur dan kutu. Jika tidak sempat angkat, pelihara isopoda di dalam kandang tarantula. Adapun isopod yang  umum untuk cleaning service adalah tomentosa yang dapat bertahan dengan susbtrate cocopeat. Isopod hias yang dapat dipakai dari keluarga cubaris, armadillidium, namun membutuhkan perawatan yang berbeda dengan tomentosa, dapat dilihat di website, perawatan umum isopod. ukuran isopod dan tarantula pun jadi pertimbangan, serta setting kandang pun sedikit berbeda dari biasanya, namun itu pembahasan di lain waktu.
 
Pemberian pakan untuk tarantula 1 minggu 1 x, 1 ekor atau kurang jatahnya. 
 
Minum spray saja klo sling. Bikin water bubble d dinding.
 

 

Kalau sudah 5 cm up baru kasih water dish

Water dish untuk juvi sampai adult disediakan. Water dish sediakan batu yang besar dan steril di dalamnya agar jangkrik dan mangsa lainnya tidak tenggelam. Batu mencuat dari permukaan air agar jangkrik dan kecoak mangsa tidak tenggelam dan meracuni air yang diminum tarantula. Bukan batu kerikil.

 Sehabis molt spray untuk minum. Habis molt haus. Rawan dehidrasi


Artikel Terkait


Produk Terkait

WhatsApp Nona The Ming Cu